Rabu, 22 Februari 2012

Potensi Perekonomian Kabupaten Bireuen

  1. Kondisi Geografis

Kabupaten Bireuen sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Aceh Utara, kemudian melalui Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2000, Bireuen dimekarkan menjadi sebuah Kabupaten yang berdiri sendiri (Otonom) dalam Provinsi Aceh.

Wilayah Kabupaten Bireuen secara geografis terletak dibagian pantai timur Sumatera yang berada pada koordinat 40.54’ - 50.21 menit Lintang Utara dan 96.20’ .97021 Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.901,21 Km² atau 190.121 Ha.


Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Bireuen adalah sebagai berikut :
    • Sebelah Utara : Selat Malaka
    • Sebelah Selatan : Kabupaten Bener Meriah
    • Sebelah Timur : Kabupaten Aceh Utara
    • Sebelah Barat : Kabupaten Pidie Jaya

Kabupaten Bireuen terbagi dalam 17 Kecamatan dan 75 Kemukiman. Pada Tahun 2008 sesuai dengan Qanun No. 06 Tahun 2008 yang ditetapkan pada Tanggal 19 September 2008 tentang Penghapusan Kelurahan dan Pembentukan Gampong, dimana Kelurahan Kota Bireuen menjadi Gampong Bandar Bireuen dan Kelurahan Meunasah Timu menjadi Gampong Meunasah Timu sehingga jumlah Gampong di Kabupaten Bireuen menjadi 609 Gampong dengan rincian sebagaimana tabel 1.1 berikut ini :





Tabel 1.1
JUMLAH KECAMATAN, KEMUKIMAN DAN GAMPONG
DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2009

No
Kecamatan
Luas Wilayah
(Ha)
Jumlah Kemukiman
Jumlah Gampong

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Samalanga
Simpang Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan selatan
Peusangan Sb. Krueng
Makmur
Gandapura
Kuta Blang

15.622
21.849
8.933
11.452
6.415
39.133
21.208
6.942
3.156
2.372
8.118
12.248
10.633
7.662
6.653
3.615
4.110


5
3
3
6
3
6
4
5
4
4
5
9
3
3
4
4
4

46
41
19
43
22
52
36
42
23
20
46
69
21
21
27
40
41
Jumlah 190.121 75 609
Sumber : Bagian Pemerintahan Mukim dan Gampong

Dari luas wilayah tersebut, seluas 33.477 Ha (17,61 %) merupakan kawasan ladang/huma, 16.416,93 Ha (8,63 %) dimanfaatkan untuk perkebunan besar , seluas 27.791 Ha (14,62 %) dimanfaatkan untuk lahan perkebunan rakyat, serta seluas 22.948 Ha (12,07 %) diperuntukan sebagai areal persawahan. Secara rinci tentang penggunaan lahan ini diperlihatkan dalam tabel 1.2 berikut ini :




Tabel 1.2
JENIS DAN LUAS PENGGUNAAN LAHAN
DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2009

No.
Jenis Penggunaan
Lahan
Luas (Ha)
Persentase

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Sawah
Perkebunan Besar
Perkebunan Rakyat
Ladang/Huma
Padang Rumput
Hutan Rakyat
Hutan Negara
Rawa-Rawa
Tambak
Kolam/Tebat/Empang
Lain-Lain

22.948,00
16.416,93
27.791,00
33.477,00
4.869,00
1.565,00
67.630,53
1.429,00
4.556,00
31,00
9.407,54

12,07
8,63
14,62
17,61
2,56
0,82
35,57
0,75
2,40
0,02
4,95
Jumlah
190.121,00
100,00
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bireuen,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bireuen

Kabupaten Bireuen memiliki beberapa Sungai diantaranya, Krueng Samalanga, Krueng Pandrah, Krueng Jeunieb, Krueng Nalan, Krueng Peudada, dan Krueng Peusangan

  1. Gambaran Umum Demografis.

Berdasarkan survey pada Tahun 2009 menunjukkan bahwa jumlah Penduduk Kabupaten Bireuen mencapai 357.218 jiwa, yang terdiri dari 175.464 jiwa laki-laki dan 181.754 jiwa Perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 77.792 dengan rata-rata 5 orang per rumah tangga.

Penyebaran penduduk Kabupaten Bireuen sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Kota Juang dengan kepadatan mencapai 1.349 jiwa per Km2, sedangkan Kecamatan-kecamatan lainnya berpenduduk relatif jarang, seperti di Kecamatan Pandrah dengan jumlah penduduk hanya 1.782 jiwa dengan kepadatan 84 jiwa per Km2. Disamping itu, di Kecamatan Peusangan yang berpenduduk 43.926 jiwa, namun karena Daerahnya relatif luas, maka kepadatan penduduk hanya 359 jiwa per Km2Untuk lebih rinci disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1.3
JUMLAH PENDUDUK, RUMAH TANGGA, KEPADATAN DAN RATA-RATA PENDUDUK PER RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN DALAM KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2009

No.
Kecamatan
Luas
Wilayah
(Km2)
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata Penduduk/
RUTA
Kepadatan Penduduk/
Km2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
13.
14.
15.
16.
17.
Samalanga
Simpang Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan selatan
Peusangan Sb. Krueng
Makmur
Gandapura
Kuta Blang
156,22
218,49
89,33
114,52
64,15
391,33
212,08
69,42
31,56
23,72
81,18
122,48
106,33
76,62
66,53
36,15
41,10
23.912
20.986
7.472
18.671
9.282
22.036
25.288
28.246
42.564
15.024
25.173
43.926
11.911
9.272
13.228
20.753
19.475
4.659
4.532
1.782
4.494
2.196
5.166
5.443
5.965
9.049
3.257
5.275
9.419
2.747
2.225
2.958
4.507
4.120
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
5
153
96
84
163
145
56
119
407
1.349
633
310
359
112
121
199
574
474
Jumlah/Rata-rata
1.901,21
357.218
77.792
5
188
Sumber : BPS Kabupaten Bireuen

Pada Tahun 2009, sektor usaha yang tersedia di Kabupaten Bireuen terdiri dari sektor Pertanian, Pertambangan dan penggalian, Industri pengolahan, Listrik, Gas dan Air minum, Bangunan/Konstruksi, Perdagangan/Hotel/Restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-jasa.

Dengan tenaga kerja yang terserap berjumlah 1.916 orang tenaga kerja. Yang terbanyak diserap adalah di sektor usaha perdagangan,hotel dan restoran yang mencapai 718 orang dan diikuti oleh sektor usaha bangunan dan konstruksi sebanyak 405 orang, sektor usaha Persewaan dan jasa perusahaan sebanyak 388 orang. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 1.4 di bawah ini :

Tabel 1.4
JUMLAH PERUSAHAAN DAN TENAGA KERJA MENURUT SEKTOR USAHA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2009

No.
Sektor Usaha
Jumlah
Perusahaan

Tenaga
Kerja
Laki-laki

Tenaga
Kerja
Perempuan
Jumlah*
1.

2.

3.

4.

5.

6.


7.


8.


9.

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, gas dan air minum

Bangunan/Konstruksi

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan
Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Jasa-jasa

1

6

7

2

69

110


10


6


7
10

80

69

84

354

578


33


283


40
4

10

16

41

51

140


9


105


9
14

90

85

125

405

718


42


388


49
Jumlah
218
1.531
385
1.916
Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bireuen
*angka sementara

3. Kondisi Ekonomi.

Potensi Unggulan Daerah.


Kabupaten Bireuen memiliki keunggulan dari sektor pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, industri, perdagangan, pertambangan dengan uraian sebagai berikut:

  • Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Tanaman pangan yang berkembang dan telah diusahakan di Kabupaten Bireuen adalah padi, palawija, dan lain-lain yang sejenis. Wilayah Kecamatan yang potensial dan menjadi penghasil padi terbesar adalah Kecamatan Jeunieb, Peusangan, Samalanga, Simpang Mamplam dan Jangka.

Kabupaten Bireuen juga terkenal sebagai penghasil komoditi palawija yang handal. Kecamatan penghasil utama palawija adalah Kecamatan Peusangan, Makmur, Jangka, Kuala dan Kecamatan Kuta Blang. Jenis palawija yang diusahakan masyarakat adalah kedelai, jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

Tabel 1.5
LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN
PADI DAN PALAWIJA DI KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2009

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Bireuen

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa semua komoditi tanaman pangan mengalami fluktuasi baik luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas. Produksi dan produkivitas padi mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2,97 % dan 1,82 % dibandingkan tahun 2008. Hal ini disebabkan karena kesesuaian jadwal tanam yang telah disepakati sebelumnya dan berkurangnya serangan hama dan penyakit tanaman.

Untuk tanaman kedelai terjadi peningkatan baik produksi maupun produktivitasnya yaitu produksinya naik 2,11 % dan produktivitasnya naik 1,97 %, hal ini disebabkan karena jadwal tanam yang sesuai dengan kondisi iklim pada musim tanam selama tahun 2009.

Komoditi jagung produksinya mengalami kenaikan sekitar 75,70 % tetapi produktivitasnya sedikit mengalami peningkatan yaitu 1,14 %. Hal ini disebabkan karena pemanenan muda tanaman jagung lebih sedikit dari tahun 2008, untuk tahun 2009 pemanen muda hanya dilakukan di Kecamatan Kuala seluas 3 Hektar.

  • Perkebunan.
Kabupaten Bireuen memiliki beberapa jenis tanaman perkebunan yang di usahakan oleh masyarakat. Beberapa komoditi yang banyak di budidayakan antara lain pinang, kakao, kelapa dalam dan kelapa sawit.

Komoditas pinang banyak ditanam di Kecamatan Peudada, Peusangan, Peusangan Siblah Krueng dan Jeunieb. Untuk komoditas kelapa sawit dominan dijumpai di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng dan Peulimbang. Komoditas kakao banyak dijumpai di Keamatan Peudada, Peusangan Selatan, Simpang Mamplam, Jeunieb, Jeumpa, Kuta Blang dan Makmur, sedangkan komoditas kelapa dalam banyak di jumpai di Kecamatan Juli, Peusangan Selatan dan Simpang Mamplam.

  • Peternakan.
Kabupaten Bireuen memiliki potensi di Sub Sektor Peternakan. Hal ini terlihat dari banyaknya ternak, baik ternak besar (sapi dan kerbau) maupun ternak kecil (kambing dan domba) yang dihasilkan oleh masyarakat. Hampir seluruh kecamatan yang ada memiliki usaha-usaha peternakan sebagai usaha sampingannya. Dengan memperhatikan potensi lahan yang tersdia di Kabupaten Bireuen, usaha peternakan masih sangat relavan untuk di kembangkan terutama ternak sapi dan kambing sehingga produksinya diharapkan mampu memenuhi permintaan masyarakat akan daging, baik pada tingkat lokal maupun kebutuhan pasar regional dan internasional. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


Tabel 1.6
JUMLAH TERNAK
DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2009

No.
Kecamatan
Sapi*

Kerbau*

Kambing*
Domba*
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Samalanga
Simpang Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Selatan
Peusangan Sb. Krueng
Makmur
Gandapura
Kuta Blang
3.989
2.354
3.997
5.745
3.846
7.139
6.047
4.153
3.285
2.911
3.873
4.746
5.222
4.157
4.172
5.279
4.424
232
373
1.350
780
274
662
327
293
280
139
588
291
566
280
593
493
298
4.000
5.839
4.162
5.968
3.325
5.124
2.200
2.694
2.500
2.018
3.024
4.888
2.158
3.097
2.197
5.277
2.907
187
904
523
2.271
510
1.242
171
937
567
437
1.238
1.754
1.020
710
2.025
3.509
760
Jumlah
75.339
7.819
61.378
18.765
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Bireuen
* angka sementara

      • Kelautan dan Perikanan.
Kelautan dan Perikanan merupakan salah satu sektor andalan Kabupaten Bireuen. Aktivitas di sektor ini terkosentrasi dalam bentuk perikanan tangkap dan budi daya.

      • Industri.
Upaya pembangunan perindustrian di Kabupaten Bireuen terus di tingkatkan, terutama yang dapat menunjang sektor pertanian. Untuk Kelompok industri terdapat 2.327 unit usaha (formal dan non formal). Beberapa jenis industri kecil / industri rumah tangga yang terdapat di Kabupaten Bireuen termasuk dalam kelompok industri kimia, industri agro, industri hasil hutan dan industri logam.

Untuk Usaha industri kecil, yang paling banyak di tekuni masyarakat antara lain industri garam rakyat, pembuatan kue kering, minyak kelapa, pembuatan perabot, batu bata dan pembuatan kosen ketam. Di Kabupaten Bireuen juga terdapat beberapa industri menengah antara lain industri karo seri mobil. Usaha ini telah di kenal baik oleh konsumen luar daerah, terutama dalam hal kualitas (model) dan daya saing di pasaran yang sejenis.

      • Perdagangan.
Aktifitas perdagangan berperan penting dalam ekonomi suatu daerah, terutama sebagai pendistribusian atau pemasaran berbagai hasil produksi dan juga sebagai penyedia barang-barang kebutuhan masyarakat. Kegiatan perdagangan di Kabupaten Bireuen terus meningkat, hal ini sangat dirasakan sejak Bireuen menjadi daerah yang otonom dan berpisah dari Kabupaten Aceh Utara.
      • Pertambangan.
Kabupaten Bireuen memiliki kandungan potensi bahan galian yang relatif menonjol. Bahan-bahan galian yang banyak dijumpai didaerah ini antara lain batu andesit, pasir dan batu (sirtu), pasir sungai, kerikil, batu kali, batu koral, tanah liat, batu kapuk, batu apung dan batu gunung. Sebagian besar dari potensi bahan galian ini telah di garap oleh pelaku usaha penambangan seperti batu andesit, sirtu, pasir sungai, batu kali, batu gunung dan lain-lainnya.

b. Pertumbuhan Ekonomi / Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Salah satu indikator kinerja pembangunan suatu daerah diukur melalui indikator-indikator makro ekonomi yang secara umum telah diakui dan diberlakukan. Pencapaian perekonomian suatu daerah merupakan gambaran dari prestasi pemerintahan daerah dalam memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut , serta prestasi dalam mengatasi kendala-kendala yang ada di daerah. Indikator pencapaian pembangunan ekonomi yang secara umum diakui adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan tingkat inflasi.

Aktifitas produksi dikelompokkan kedalam tiga kegiatan yaitu primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan survey data sementara dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen dan Bappeda Kabupaten Bireuen, kegiatan primer (yang terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, perkebunan, pertambangan dan penggalian) merupakan kegiatan terbesar penyusun PDRB pada kurun waktu 2005-2009 berkisar antara 48,45 hingga 49,93 persen.

Dalam kurun waktu yang sama PDRB berdasarkan harga konstan berdasarkan struktur ekonomi daerah 9 (sembilan) sektor yaitu : pertanian (44,88 %), pertambangan dan penggalian (1,23 %), Industri pengolahan (1,57 %), listrik gas dan air bersih (0,44 %), konstruksi (7,70 %), sektor perdagangan, hotel dan restoran (25,05 %), pengangkutan dan komunikasi (7,75 %), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (1,81 %) dan sektor jasa-jasa lainnya (9,53 %).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar